Carro, pemain marketplace otomotif yang berbasis Singapura
ini baru saja mengakuisisi Jualo, situs jual-beli barang bekas asal Indonesia.
Langkah Carro ini seiring dengan putaran pendanaan seri B
yang masuk ke kantongnya sebesar USD 90 juta. Sebelumnya di putaran pedanaan
yang sama pada tahun lalu, Carro juga meraup dana dari Softbank Ventures Asia,
Insignia Ventures, B Capital Group, Singtel Innov8, Golden Gate Ventures, dan
Alpha JWC.
Selama tiga tahun beroperasi, Carro setidaknya telah
mengumpulkan dana lebih dari USD 100 juta dari para investor.
BACA JUGA : 5 Alasan Wajib Coba Online Mall Untuk Usaha Baru
"Ada minat di putaran Seri B kami yang awalnya tutup
menjelang akhir tahun lalu. Kami memiliki banyak investor strategis berkualitas
yang datang dan karena itu memutuskan untuk memperpanjang putaran pendanaan.
Putaran sekarang secara resmi ditutup," kata pendiri dan CEO Carro Aaron
Tan dikutip dari Tech Crunch, Selasa (6/8/2019).
Pada penutupan ini, Carro mengakusisi Jualo yang dinilainya
sebagai pemain dengan pertumbuhan tercepat di pasar Indonesia dengan
memperdagangkan barang-barang baru dan bekas di lebih dari 300 kategori, termasuk
mobil, motor, properti, mode, dan elektronik.
Jualo sendiri telah mengumpulkan empat juta pengguna aktif
bulanan dan memfasilitasi transaksi senilai USD 1 miliar pada tahun lalu.
Tan mengatakan bahwa Jualo yang beroperasi dalam beberapa
kategori lebih banyak daripada Carro akan terus beroperasi di bawah merek
aslinya. Akusisi Jualo ini juga sebagai 'pintu gerbang' untuk ekspansi dari
kandang mereka di Singapura
"Tujuan kami dengan Jualo.com adalah menggandakan dan
menumbuhkan bisnis Jualo.com, dengan fokus yang kuat dan penekanan pada sektor
otomotif," katanya.
Di Indonesia, Carro bersaing dengan sejumlah startup,
misalnya BeliMobilGue, Carsome, iCar, dan Carmudi. Carro yang beroperasi di
Singapura, Thailand dan Indonesia mengklaim pada tahun lalu nilai penjualannya
lebih dari USD 500 juta, naik dari USD 250 juta pada tahun 2017 dan tahun
sebelumnya lagi USD 120 juta.