Cashback dalam dunia
e-commerce kini semakin populer. Semua tidak terlepas dari teknologi yang
berkembang yang menjadi salah satu faktor mengapa kompetisi industri jadi
begitu pesat. Apalagi, kini pemain baru bisa menggunakan berbagai strategi dan
trik untuk menarik perhatian target konsumen dan meningkatkan daya saing. Tidak
hanya istilah diskon saja yang kini marak digunakan. Cashback
inilah yang kemudian sangat booming hampir ditawarkan di seluruh bisnis baik
dalam penawaran jasa dan barang.
Perbedaan Cashback Vs. Diskon
Nah, lantas apa itu Cashback? Apakah penawaran tersebut sama
dengan diskon? Diskon sering diberikan ketika Anda sedang berburu segala hal
seperti ketika berburu baju untuk hari raya, cokelat untuk hari valentine, dan
lainnya. Jadi, diskon berarti Anda mendapatkan potongan harga dari barang atau
jasa yang Anda inginkan karena sudah memenuhi syarat tertentu. Promosi diskon
juga punya periode yang pendek, yaitu biasanya hanya dalam hitungan jam atau
hari. Nah, bagaimana dengan cashback? Apakah Anda sering mendapatkannya ketika
sedang berbelanja?
Istilah tersebut dikenal dari kata cash yang artinya adalah tunai. Sedangkan back adalah kembalian. Jadi, jika diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia secara sederhana, maka istilah cashback adalah ketika penjual
mengembalikan sejumlah uang tunai yang sudah Anda bayarkan. Namun, jika
dijelaskan lebih luas lagi, istilah tersebut bermakna penawaran yang diberikan
kepada pembeli atau konsumen dalam bentuk pengembalian uang tunai juga uang
virtual dalam bentuk persentase. Bisa juga istilah tersebut diberlakukan oleh
suatu layanan jika Anda sebagai konsumen berhasil memenuhi beberapa
persyaratan. Misalnya, Anda berhak mendapatkan cashback jika Anda sudah
menghabiskan sekian rupiah untuk beli di toko tersebut.
Selain itu, istilah tersebut juga diguankan sebagai bagian
untuk mempromosikan usaha yang dijalankan. Strategi promosi seperti tentu
sangat efektif. Dengan adanya tawaran tersebut, maka lebih banyak konsumen yang
akhirnya tertarik untuk membeli jasa atau barang yang ditawarkan karena suka
mendapatkan sekian persen uang tunai yang dikembalikan. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya, tidak semua sistem promosi seperti ini benar-benar memberikan
uang tunai.
Seringkali, konsumen mendapatkan pengembalian uang tersebut
dalam bentuk deposit atau uang virtual, mengapa demikian? Seringkali hal ini
dilakukan supaya konsumen kembali untuk membeli. Itu artinya, strategi ini
digunakan supaya konsumen benar-benar terikat menjadi pelanggan tetap dengan
melakukan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan banyak konsumen yang merasa
sayang jika saldo yang mereka dapatkan tersebut hangus. Selain dalam bentuk
deposit belanja, pengembalian tunai tersebut juga bisa dalam bentuk voucher
atau juga bentuk barang.
Cashback Dalam Kartu Kredit
Tidak sedikit perusahaan yang menawarkan kartu kredit juga
memberikan sistem promosi seperti ini, yaitu dengan iming-iming pengembalian uang.
Tawaran tersebut sering diberikan untuk Anda yang doyan belanja baik online
atau offline. Promo ini diberikan yaitu dengan pengembalian uang oleh bank yang
menerbitkan kartu kredit tersebut.
Nah, biasanya, Anda bisa mendapatkan pengembalian tersebut
jika Anda berbelanja dengan memakai kartu kredit mereka untuk membayar. Namun,
tetap saja dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya, Anda
sebagai konsumen bisa mendapatkan pengembalian uang tersebut kalau berbelanja
setelah menghabiskan sekian rupiah. Semakin besar nilai pengeluaran untuk
belanja, maka semakin besar pula nominal pengembalian uang yang akan diberikan.
Akan tetapi, pengembalian tersebut tidak langsung berupa uang tunai. Biasanya,
Anda akan mendapatkan dana deposit yang berguna untuk bayar cicilan atau untuk
mengurangi total tagihan yang ada dalam kartu kredit Anda.